Ikan Nila matang secara kelamin mulai umur 5-6 bulan. Ukuran matang
kelamin berkisar 30-350 g. Rasio betina : jantan berkisar antara (2-5) : 1. Keberhasilan
pemijahan berkisar 20-30% dengan jumlah telur antara 1-4 butir/gram
bobot induk.
Kelulushidupan (Survival Rate-SR) dari telur menjadi benih (ukuran < 5 gram) dapat mencapai 70-90%. SR fingerling menjadi ikan konsumsi berkisar 500-600 g dapat mencapai 70-98%. Nila menpunyai pertumbuhan rata-rata mencapai 4,1 gram/hari.
Nila mempunyai sifat omnivora (pemakan nabati maupun hewani), sehingga usaha budidayanya sangat efisien dengan biaya pakan yang rendah. Nilai Food Convertion Ratio (FCR) berkisar 0.8-1.6. Artinya, 1 kilogram Nila dihasilkan dari 0.8-1.6 kg pakan. Nilai efisiensi pakan atau konversi pakan (FCR), ikan Nila yang dibudidayakan di tambak atau keramba jaring apung adalah 0.5-1.0; sedangkan ikan Mas sekitar 2.2-2.8. Pertumbuhan Ikan Nila jantan 40% lebih cepat dari pada Nila betina. Nila betina, jika sudah mencapai ukuran 200 g pertumbuhannya semakin lambat, sedangkan yang jantan tetap tumbuh dengan pesat.
Telah ditemukan teknologi proses jantanisasi; yaitu membuat populasi ikan jantan dan betina maskulin melalui sex-reversal; dengan cara pemberian hormone 17 Alpa methyltestosteron selama perkembangan larva sampai umur 17 hari. Saat ini teknologi sex reversal telah berkembang melalui hibridisasi antarjenis tertentu untuk dapat menghasilkan induk jantan super dengan kromosom YY; sehingga jika dikawinkan dengan betina kromosom XX akan menghasilkan anakan jantan XY.
Pembenihan ikan Nila dapat dilakukan secara massal di perkolaman secara terkontrol dalam bak-bak beton. Pemijahan secara massal ternyata lebih efisien, karena biaya yang dibutuhkan relatif lebih kecil dalam memproduksi larva untuk jumlah yang hampir sama. Pembesaran ikan nila dapat dilakukan di Keramba Jaring Apung (KJA), kolam, kolam air deras, perairan umun baik sungai, danau maupun waduk dan tambak. Budidaya Nila secara monokultur di kolam rata-rata produksinya adalah 25.000 kg/ha/panen, di keramba jaring apung 1.000 kg/unit/panen (200.000 kg/ha/penen), dan ditambak sebanyak 15.000 kg/ha/panen. Nila ukuran 5- 8 cm yang dibudidayakan di tambak selama 2.5 bulan dapat mencapai 200 g.
sumber: www.smecda.com
Kelulushidupan (Survival Rate-SR) dari telur menjadi benih (ukuran < 5 gram) dapat mencapai 70-90%. SR fingerling menjadi ikan konsumsi berkisar 500-600 g dapat mencapai 70-98%. Nila menpunyai pertumbuhan rata-rata mencapai 4,1 gram/hari.
Nila mempunyai sifat omnivora (pemakan nabati maupun hewani), sehingga usaha budidayanya sangat efisien dengan biaya pakan yang rendah. Nilai Food Convertion Ratio (FCR) berkisar 0.8-1.6. Artinya, 1 kilogram Nila dihasilkan dari 0.8-1.6 kg pakan. Nilai efisiensi pakan atau konversi pakan (FCR), ikan Nila yang dibudidayakan di tambak atau keramba jaring apung adalah 0.5-1.0; sedangkan ikan Mas sekitar 2.2-2.8. Pertumbuhan Ikan Nila jantan 40% lebih cepat dari pada Nila betina. Nila betina, jika sudah mencapai ukuran 200 g pertumbuhannya semakin lambat, sedangkan yang jantan tetap tumbuh dengan pesat.
Telah ditemukan teknologi proses jantanisasi; yaitu membuat populasi ikan jantan dan betina maskulin melalui sex-reversal; dengan cara pemberian hormone 17 Alpa methyltestosteron selama perkembangan larva sampai umur 17 hari. Saat ini teknologi sex reversal telah berkembang melalui hibridisasi antarjenis tertentu untuk dapat menghasilkan induk jantan super dengan kromosom YY; sehingga jika dikawinkan dengan betina kromosom XX akan menghasilkan anakan jantan XY.
Pembenihan ikan Nila dapat dilakukan secara massal di perkolaman secara terkontrol dalam bak-bak beton. Pemijahan secara massal ternyata lebih efisien, karena biaya yang dibutuhkan relatif lebih kecil dalam memproduksi larva untuk jumlah yang hampir sama. Pembesaran ikan nila dapat dilakukan di Keramba Jaring Apung (KJA), kolam, kolam air deras, perairan umun baik sungai, danau maupun waduk dan tambak. Budidaya Nila secara monokultur di kolam rata-rata produksinya adalah 25.000 kg/ha/panen, di keramba jaring apung 1.000 kg/unit/panen (200.000 kg/ha/penen), dan ditambak sebanyak 15.000 kg/ha/panen. Nila ukuran 5- 8 cm yang dibudidayakan di tambak selama 2.5 bulan dapat mencapai 200 g.
sumber: www.smecda.com
0 comments:
Post a Comment