Wednesday, April 15, 2015

Para peternak ikan nila tentunya sudah tahu bahwa kebutuhan biaya pakan untuk ikan menduduki variable tertinggi dibandingkan variable lainnya. Kebutuhan pakan bisa mencapai 50% – 60% dibandingkan biaya pembelian benih yang hanya berkisar 10% – 20% saja. Meskipun harga benih mengalami kenaikan, sebenarnya hal itu tidak menjadi masalah pada budidaya nila segment pembesaran, selama peternak bisa membuat pakan alternatif sendiri.

Banyak cara untuk mendapatkan pakan alternatif di sekitar kita. Ide ini muncul ketika saya mengambil ayam tiren di lokasi peternakan ayam potong di daerah saya. Saya perhatikan di bawah kandang banyak kotoran ayam yang menumpuk. Setelah saya amati ternyata banyak belatung yang hidup pada media tersebut.

Selain itu, pakan sentrat ayam dari atas kandang banyak yang berjatuhan, bercampur dengan kotoran ayam potong. Nah…. ini dia yang saya cari, selain sudah ada belatungnya, ditambah lagi dengan sentrat yang tentunya mengandung nutrisi untuk pertumbuhan. Saya langsung pesan 1 sak, dengan upah Rp.3000 per saknya.

Kalau dihitung secara cermat, dengan biaya Rp.3000 mendapatkan kotoran ayam sekitar 30kg, berarti biaya per kg hanya Rp.100. Meskipun beberapa sumber menyebutkan bahwa penggunaan pakan alternatif dari kotoran hewan membutuhkan 1,5 – 2 kali lipat dibandingkan pelet, maka jika 2 kali lipat berarti biaya menjadi Rp.200/kg.Ditambah biaya fermentasi sekitar Rp.350 per kg kotoran. Jumlah Total = Rp. Rp.550/kg Sangat murah bukan ?

Fungsi fermentor dalam fermentasi ini selain sebagai pengurai, juga dapat menghilangkan bau menyengat pada kotoran ayam potong.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :
  1. Masukkan kotoran ayam ke dalam bak/timba sebanyak 10kg
  2. Campurkan fermentor sebanyak 100 ml dengan air sebanyak 5 liter.
  3. Siramkan pada kotoran ayam hingga merata dan lembab agak basah.
  4. Jika pada awal memang sudah ada belatungnya, wadah tidak perlu ditutup rapat, cukup dibiarkan saja hingga 5 hari.
  5. Jika belum ada belatung, wadah ditutup rapat hingga 5 hari baru kemudian dibuka agar lalat bertelur dan muncullah maggot atau belatung.
  6. Pakan Fermentasi kotoran ayam siap diberikan ke ikan nila. 
 Untuk membuktikannya, saya coba pakan fermentasi kotoran ayam ini untuk ikan nila yang sudah berumur 1 bulan sejak ditebar, dengan memberikan di pinggir kolam bagian dalam, agar kelihatan jelas apakah nila mau memakannya ataukah tidak. Dan ternyata alhasil nila saya lahap berebut pakan fermentasi kotoran ayam ini. Namun ada kendala dalam penggunaan pakan fermentasi kotoran ayam ini, beberapa kawan yang telah mencoba mengeluh air kolam yang berbau setelah penggunaan 1 minggu. Cara mengatasinya yaitu dengan mengalirkan air sebanyak 25% – 50% dari debit air kolam, sehingga air lama keluar berganti air baru.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba !!!

sumber: Mahakam


2 comments:

  1. Bagi Anda yang sedang mencari Situs Judi Taruhan Terpercaya, kami punya solusinya untuk Anda!

    Agen BOLAVITA merupakan Situs Agen Judi Taruhan Terpercaya yang menyediakan permainan seperti berikut:
    • Bola Tangkas
    • Casino Online
    • Sabung Ayam
    • Taruhan Bola
    • Togel Online
    • Games Virtual

    Dengan minimal Deposit Rp 50.000,- saja sudah bisa memainkan semua permainan hanya dengan 1 USERID dan juga bisa mendapatkan HOT PROMO loh!!

    PROMOSI TERBARU BOLAVITA

    Segera daftarkan diri Anda bersama kami dan raih kemenangan anda sebesar-besarnya di www.bolavita.vip

    Untuk pendaftaran, bisa klik disini yaa =>> REGISTER BOLAVITA

    Untuk info selanjutnya, bisa hubungi kami VIA:
    BBM : BOLAVITA / D8C363CA
    Whatsapp : +62812-2222-995
    Livechat 24 Jam

    ReplyDelete