Pembesaran nila mulai dari benih berumur
dua bulan (ukuran jempol) sampai nila berukuran 4-5 kg/ekor
selama 4 bulan. Perhitungan yang digunakan dalam usaha
pembesaran nila sebagai berikut:
Total Pengeluaran =Modal Sarana Pembesaran + Biaya Operational
= Rp. 10.700.000 + Rp. 58.000.000
= Rp. 68.700.000
Pendapatan sama dengan total produksi ikan dikalikan harga jual perkiloran
Pendapatan = Total Produksi x Harga Jual
= 10.000 kg x Rp 15.000/kg
= Rp.150.000.000
Perhitungan keuntungan adalah pendapatan dikurangi pengeluaran
Net Profit = Pendapatan – Total pengeluaran
= Rp.150.000.000 – Rp. 68.700.000
= Rp. 81.300.000
=68.700.000/ 10.000
= 6870
= Rp.6870 / kg (Kembali modal pada harga nila Rp. 6870 / kg dari Rp.15.000 /kg)
= 68.700.000 / 15.000
= 4580 (Kembali modal pada 4580 kg nila dari 10.000kg)
=Pendapatan dibagi Pengeluaran
= 150.000.000 / 68.700.000
= 2.1
Nilai R/C ratio sebesar 2.1 menunjukan usaha pembesaran nila sangat menguntungkan jika dilakukan.
Dari setiap Rp.1 modal yang dikeluarkan, menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2.1 Perkiraan pendapatan ini adalah perkiraan kasar, bisa lebih rendah atau lebih tinggi tergantung dari pengelolaan dan keuletan pengusaha. perhitungan ini sebagai gambaran bidang usaha pembesaran saja tapi bisa juga untuk usaha lain sebagai contoh dalam menghitung rencana usaha.
sumber: http://ikannila.com/
- Luas kolam 1000 m persegi merupakan lahan sewa
- Benih yang akan dibesarkan sebanyak 60.000 ekor.
- Jumlah tenaga kerja dua orang. Rp 750.000/bln/org.
- Pembesaran ini selama empat bulan berukuran 200-300 g/ekor.
- Total produksi nila konsumsi yang dipanen kurang lebih 10 ton.
Modal sarana pembesaran
- Kolam 1000 meter
persegi selama empat bulan
|
Rp.
1.200.000
|
- Benih nila 60.000
ekor
|
Rp.
9.000.000
|
- Alat perikanan
|
Rp.
500.000
|
Total
|
Rp.
10.700.000
|
Biaya operational
- Pakan buatan sendiri
|
Rp. 42.000.000
|
- Tenaga kerja dua orang
|
Rp. 6.000.000
|
- Obat-obatan dan keperluan lain
|
Rp.10.000.000
|
Total
|
Rp. 58.000.000
|
Total Pengeluaran =Modal Sarana Pembesaran + Biaya Operational
= Rp. 10.700.000 + Rp. 58.000.000
= Rp. 68.700.000
Pendapatan sama dengan total produksi ikan dikalikan harga jual perkiloran
Pendapatan = Total Produksi x Harga Jual
= 10.000 kg x Rp 15.000/kg
= Rp.150.000.000
Perhitungan keuntungan adalah pendapatan dikurangi pengeluaran
Net Profit = Pendapatan – Total pengeluaran
= Rp.150.000.000 – Rp. 68.700.000
= Rp. 81.300.000
Break Event Point (BEP).
Kembali modal dalam satuan harga perekor sebagai berikut:BEP. Dalam satuan harga
= Total Modal dibagi Total Produksi dalam kg=68.700.000/ 10.000
= 6870
= Rp.6870 / kg (Kembali modal pada harga nila Rp. 6870 / kg dari Rp.15.000 /kg)
BEP. Kembali modal dalam satuan produksi
= Total Modal dibagi Harga Jual nila /kg Rp.15.000= 68.700.000 / 15.000
= 4580 (Kembali modal pada 4580 kg nila dari 10.000kg)
Revenue Cost Ratio (R/C ratio)
Perbandingan pendapatan dan pengeluaran.=Pendapatan dibagi Pengeluaran
= 150.000.000 / 68.700.000
= 2.1
Nilai R/C ratio sebesar 2.1 menunjukan usaha pembesaran nila sangat menguntungkan jika dilakukan.
Dari setiap Rp.1 modal yang dikeluarkan, menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2.1 Perkiraan pendapatan ini adalah perkiraan kasar, bisa lebih rendah atau lebih tinggi tergantung dari pengelolaan dan keuletan pengusaha. perhitungan ini sebagai gambaran bidang usaha pembesaran saja tapi bisa juga untuk usaha lain sebagai contoh dalam menghitung rencana usaha.
sumber: http://ikannila.com/
0 comments:
Post a Comment