Kolam Ikan Nila Beton
Ada beberapa jenis kolam yang dapat digunakan sebagai pembesaran ikan sesuai dengan karakter ikan yang akan kita budidayakan, diantaranya: Kolam Air Tenang (KAT. Kolam ini dibuat di permukaan tanah, berlahan luas (lebih dari 100m2), dan umumnya berpematang tanah. Debit air dalam KAT kecil sehingga kondisi airnya tidak deras atau tenang.
Ikan Nila bertelur
Keuntungan dari budidaya nila adalah kemampuan untuk bereproduksi cukup tinggi. Antara 2-3 bulan dari bibit, ikan nila sudah dewasa dan dapat menghasilkan telur setiap bulan satu kali.
Menu Ikan Nila
Ikan nila yang digunakan untuk resep menggunakan bahan tambahan lengkuas, selain lengkuas itu ikan nila juga diolah dengan cara digoreng. Sehingga rasa ikan goreng nila ini lebih nikmat dan lebih gurih dibandingkan dengan ikan nila yang diolah dengan cara lainnya.
Monday, March 30, 2015
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah kualitas air kolam pemeliharaan. Kualitas air yang kurang baik akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Beberapa parameter yang menentukan kualitas air, di antaranya:
Suhu
Suhu atau temperatur air sangat berpengaruh terhadap metabolisme dan pertumbuhan organisme serta memengaruhi jumlah pakan yang dikonsumsi organisme perairan. Suhu juga memengaruhi oksigen terlarut dalam perairan. Suhu optimal untuk hidup ikan nila pada kisaran 14-38 °C. Secara alami ikan ini dapat memijah pada suhu 22-37 °C namun suhu yang baik untuk perkembangbiakannya berkisar antara 25-30 °C.pH
Nilai pH merupakan indikator tingkat keasaman perairan . Beberapa faktor yang memengaruhi pH perairan di antaranya aktivitas fotosintesis, suhu, dan terdapatnya anion dan kation. Nilai pH yang ditoleransi ikan nila berkisar antara 5 hingga 11, tetapi pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal adalah pada kisaran pH 7–8 .Amonia
Amonia merupakan bentuk utama ekskresi nitrogen dari organisme akuatik. Sumber utama amonia (NH3) adalah bahan organik dalam bentuk sisa pakan, kotoran ikan maupun dalam bentuk plankton dari bahan organik tersuspensi. Pembusukan bahan organik, terutama yang banyak mengandung protein, menghasilkan ammonium (NH4+) dan NH3. Bila proses lanjut dari pembusukan (nitrifikasi) tidak berjalan lancar maka dapat terjadi penumpukan NH3 sampai pada konsentrasi yang membahayakan bagi ikan.Oksigen terlarut
Oksigen terlarut diperlukan untuk respirasi, proses pembakaran makanan, aktivitas berenang, pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain. Sumber oksigen perairan dapat berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer sekitar 35% dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton. Kadar oksigen terlarut yang optimal bagi pertumbuhan ikan nila adalah lebih dari 5 mg/l.Kekeruhan Air
Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran di dasar kolam juga akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton; air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecoklatan karena banyak mengandung diatom. Plankton ini baik sebagai makanan ikan nila, sedangkan plankton biru kurang baik. Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikansumber: wikipedia
Thursday, March 26, 2015
- Luas kolam 1000 m persegi merupakan lahan sewa
- Benih yang akan dibesarkan sebanyak 60.000 ekor.
- Jumlah tenaga kerja dua orang. Rp 750.000/bln/org.
- Pembesaran ini selama empat bulan berukuran 200-300 g/ekor.
- Total produksi nila konsumsi yang dipanen kurang lebih 10 ton.
Modal sarana pembesaran
- Kolam 1000 meter
persegi selama empat bulan
|
Rp.
1.200.000
|
- Benih nila 60.000
ekor
|
Rp.
9.000.000
|
- Alat perikanan
|
Rp.
500.000
|
Total
|
Rp.
10.700.000
|
Biaya operational
- Pakan buatan sendiri
|
Rp. 42.000.000
|
- Tenaga kerja dua orang
|
Rp. 6.000.000
|
- Obat-obatan dan keperluan lain
|
Rp.10.000.000
|
Total
|
Rp. 58.000.000
|
Total Pengeluaran =Modal Sarana Pembesaran + Biaya Operational
= Rp. 10.700.000 + Rp. 58.000.000
= Rp. 68.700.000
Pendapatan sama dengan total produksi ikan dikalikan harga jual perkiloran
Pendapatan = Total Produksi x Harga Jual
= 10.000 kg x Rp 15.000/kg
= Rp.150.000.000
Perhitungan keuntungan adalah pendapatan dikurangi pengeluaran
Net Profit = Pendapatan – Total pengeluaran
= Rp.150.000.000 – Rp. 68.700.000
= Rp. 81.300.000
Break Event Point (BEP).
Kembali modal dalam satuan harga perekor sebagai berikut:BEP. Dalam satuan harga
= Total Modal dibagi Total Produksi dalam kg=68.700.000/ 10.000
= 6870
= Rp.6870 / kg (Kembali modal pada harga nila Rp. 6870 / kg dari Rp.15.000 /kg)
BEP. Kembali modal dalam satuan produksi
= Total Modal dibagi Harga Jual nila /kg Rp.15.000= 68.700.000 / 15.000
= 4580 (Kembali modal pada 4580 kg nila dari 10.000kg)
Revenue Cost Ratio (R/C ratio)
Perbandingan pendapatan dan pengeluaran.=Pendapatan dibagi Pengeluaran
= 150.000.000 / 68.700.000
= 2.1
Nilai R/C ratio sebesar 2.1 menunjukan usaha pembesaran nila sangat menguntungkan jika dilakukan.
Dari setiap Rp.1 modal yang dikeluarkan, menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2.1 Perkiraan pendapatan ini adalah perkiraan kasar, bisa lebih rendah atau lebih tinggi tergantung dari pengelolaan dan keuletan pengusaha. perhitungan ini sebagai gambaran bidang usaha pembesaran saja tapi bisa juga untuk usaha lain sebagai contoh dalam menghitung rencana usaha.
sumber: http://ikannila.com/
Wednesday, March 25, 2015
Metode Kolam Terbuka
Memelihara ikan nila dengan cara kolam terbuka memberi tantangan tersendiri sekaligus memberi anda dua hal berikut:Keuntungan memelihara nila pada kolam terbuka:
- Mudah dipelihara,dilepas begitu saja tanpa membagi jenjang dan tingkatan ikan.
- Tidak membutuhkan makanan tambahan untuk induk betina dan anak ikan atau bibit ikan.
- Pembibitan ikan terjadi dengan alami tanpa penanganan khusus induk jantan dan betina sehingga terjadi perkawinan massal dan bibit ikan yang bervariasi dalam jumlah yang banyak. - Pemberian pakan ikan tidak perlu membagi ukuran dan tingkatan ikan, semua disama-ratakan bentuk pakan yang diberikan pada ikan.
- Biaya pemeliharaan kolam lebih murah dibanding dengan system lain.
Kerugian memelihara nila pada kolam terbuka;
- Ukuran bibit ikan atau anak ikan yang tidak sama.
- Pemberian pakan yang tidak tertarget sehingga hanya ikan besar yang banyak makan dan ikan kecil tidak kebagian.
- Pemberian pakan yang tidak sesuai mengakibatkan pemborosan pakan atau sebaliknya yang berdampak pada pertumbuhan ikan yang lambat.
- Jumlah bibit ikan dalam meter persegi lebih sedikit dibanding dengan system lain.
- Penangkapan saat panen harus menurunkan volume air atau mengunakan jaring.
Metode Jaring Apung (Hapa)
Jaring apung atau net (semacam kelambu nyamuk) biasa digunakan didalam pembesaran ikan didanau atau waduk dan rawa. Jaring yang terbuat dari nylon ini cukup kuat dan tidak mudah sobek. Pembesaran nila di jaring apung umumnya mengunakan jaring berukuran 3x3x1 M3 hingga 9x9x2 M3. Pembuatan jaring apung adalah dengan mengikatkan jaring pada empat sudut tiang bamboo atau kayu. Dengan mengatur kedalam jaring sampai 0.5-1.5 meter dan sebagian jaring harus berada diatas permukaan air setinggi 30 Cm. Gunakan pemberat pada paling bawah jaring yang terendam pada empat sudut.Keuntungan pemeliharaan nila metode jaring apung;
- Produksi ikan lebih tinggi dalam setiap meter persegi
- Anak ikan atau bibit ikan lebih seragam.
- Pembibitan ikan lebih mudah ditanggani baik induknya pada saat perkawinan, penetasan dan pemisahan bibit ikan.
- Mudah dalam penangkapan saat akan panen.
- Pembesaran ikan berjenjang dan teratur dalam waktu panen.
Kerugian metode jaring apung;
- pengelolaan lebih rumit dan pengawasan yang lebih sering dilakukan.
- Pemberian pakan yang harus teratur untuk setiap jaring yang berbeda jenis dan ukuran ikan.
- Jaring bisa rusak bila cuaca buruk datang
- Pemeliharaan lewat jaring mudah di ambil oleh pencuri.
- Biaya pembuatan sistim jaring lebih mahal dari cara lain.
Sumber: Petani itu Sahabatku.
Sunday, March 22, 2015
Cara membuat pakan ikan sesuai dengan kebutuhan ikan dapat menggunakan formula campuran dari bahan-bahan pembuatan pakan atau pellet ikan yang akan di jelaskan pada table formula ikan. Bahan-bahan pakan ikan adalah tepung ikan, ampas tahu, dedak, bungkil kelapa, jagung, tepung darah, limbah udang, minyak ikan. Bahan pakan ini banyak terdapat di setiap daerah. Jadi, untuk membuat pellet ikan tidak sulit karena 90% bahan sudah tersedia.
Setiap jenis bahan-bahan pakan tersebut memiliki kandungan protein yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu memperlajari / mengetahui berapa kandungan nutrisi bahan-bahan pakan sebelum membuat pellet ikan.
Contoh Table formula pakan ikan
Kandungan Protein Bahan Makanan Ikan | |||
Nama Bahan
|
Protein
|
Lemak
|
Serat
|
Tepung Teri
|
63.71
|
4.21
|
3.6
|
Tepung Udang
|
47.47
|
8.95
|
4.49
|
Tepung Darah
|
80.85
|
5.61
|
0
|
Tepung Bekicot
|
39
|
9.33
|
1.05
|
Tepung Ikan
|
62.99
|
6.01
|
3.6
|
Tepung Kedelai
|
46.8
|
5.31
|
3.54
|
Tepung Terigu
|
12.27
|
1.16
|
0
|
Dedak Halus
|
13.3
|
2.4
|
9.4
|
Tepung Jagung
|
9.8
|
3.22
|
1.76
|
Tepung Singkong
|
0.85
|
0.3
|
0
|
Bungkil Kacang Tanah
|
34.5
|
13.7
|
10.7
|
Bungkil Kelapa
|
24.0
|
8.0
|
10
|
Tepung Ayam Segar
|
15.51
|
0.21
|
0.36
|
Campuran
|
Bahan Pakan
|
Jumlah
|
Kandungan Protein
|
A
|
Tepung ikan
|
10 %
|
5.50
|
Dedak
|
90 %
|
11.97
| |
Total
|
100 %
|
17.47
| |
Tepung ikan
|
10 %
|
5.50
| |
B
|
Jagung
|
90 %
|
8.55
|
Total
|
100 %
|
14.05
| |
Tepung ikan
|
10 %
|
5.50
| |
C
|
Dedak
|
45 %
|
5.9
|
Jagung
|
45 %
|
4.2
| |
Total
|
100 %
|
15.6
|
Campuran
|
Bahan Pakan
|
Jumlah
|
Kandungan Protein
|
A
|
Tepung ikan
|
10 %
|
5.50
|
Exp.Kacang tanah
|
90 %
|
31.05
| |
Total
|
100 %
|
36.55
| |
Tepung ikan
|
10 %
|
5.50
| |
B
|
Ext. tahu
|
90 %
|
42.12
|
Total
|
100 %
|
47.62
| |
Tepung ikan
|
10 %
|
5.50
| |
C
|
Exp.kacang T.
|
45 %
|
15.5
|
Exp. tahu
|
45 %
|
21.6
| |
Total
|
100 %
|
42.6
|
Jadi, setiap dua bahan pakan harus mencapai 22.8% protein hasil akhir dari campuran. Ada empat kemungkinan campuran yang akan didapat dari bahan berprotein rendah dan protein tinggi.
Untuk mendapatkan kebutuhan pakan sesuai standar yang di tentukan,kita dapat menggabungkan bahan pakan protein rendah dan bahan pakan protein tinggi.Protein rendah yaitu dedak, jagung dan protein tinggi adalah ampas kedelai, ampas kacang tanah.
Catatan:
Pengurangan antara no.(3) dengan no.(1) menghasilkan no.(5)
Sedangkan pengurangan antara no.(3) dengan no.(2) menghasilkan no.(4)
|
Sekarang kita dapat melihat hasil ke-empat campuran bahan pakan protein dan lemak, bahkan harga dari setiap campuran yang kita buat.
Bahan2 1/
|
Campuran
|
Harga Bahan
|
Contribusi
| |
(%)
|
Harga (Rp./ton)
|
Lemak (%)
|
Protein (%)
| |
a) T.ikan
|
10.0
|
0.60
|
5.50
| |
Dedak
|
49.7
|
1.19
|
6.61
| |
Kacang T.
|
40.3
|
5.52
|
13.90
| |
100.0
|
7.31
|
26.01
| ||
b) T.ikan
|
10.0
|
0.60
|
5.50
| |
Jagung
|
42.7
|
1.92
|
4.18
| |
Kacang T.
|
47.3
|
6.48
|
16.32
| |
100.0
|
9.00
|
26.00
| ||
c) T.ikan
|
10.0
|
0.60
|
5.50
| |
Dedak
|
64.4
|
1.55
|
8.57
| |
Tahu
|
25.6
|
0.33
|
11.98
| |
100.0
|
2.48
|
26.05
| ||
d) T.ikan
|
10.0
|
0.60
|
5.50
| |
Jagung
|
58.4
|
2.63
|
5.72
| |
Tahu
|
31.6
|
0.41
|
14.79
| |
100.0
|
3.64
|
26.01
|
Seperti kita lihat ke-empat campuran sudah mencapai nilai nutrisi ikan yang kita butuhkan 26% protein, dan lemak 7% pada campuran a,b juga tercapai. Pada campuran c,d kita bisa mengunakan minyak nabati atau hewani sebanyak 2% sampai 3% sebagai tambahan. Selamat mencoba.
Sumber: Mitra Pustaka